A CROSS-CULTURAL PERSPECTIVE OF INDONESIAN FOLK STORIES

Comparative Literature Review

Authors

  • Dina Pebriana Ginting STKIP Budidaya

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan cerita rakyat Indonesia melalui perspektif Lintasudaya. Jenis penilian ini adalah jenis penelitian kuliatatif dengan menggunakan metode Deskriptif Analisis. Sumber data dalam penelitian ini adalah cerita rakyat dari Sumatera Barat berjudul Si Boko, dan dari Riau yang berjudul Si Lancang. Data yang diperoleh dengan cara teknik baca dan catat. Pendekatan yang digunakan yaitu   pendekatan sastra bandingan, unsur unsur budaya teori (Koentjaraningrat, 1993). Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa bagian dari cerita rakyat dari cerita rakyat Si Boko dan cerita rakyat Si Lancang mempunyai persamaan unsur budaya pada sistem religi, pada sistem sosial, pada sistem pengetahuan, pada sistem bahasa. Namun terdapat perbedaan pada cerita rakyat dari Sumatera Barat Si Boko, cerita rakyat dari Riau Si Lancang memiliki perbedaan pada sistem keagamaan dan sistem. Dari hal tersebut maka peneliti dapat menyimpulkan perspektif lintas budaya dari kedua cerita rakyat diatas memiliki unsur kebudayaan baik dari segi persamaan dan perbedaan.                                                                                                                   Kata kunci: Cerita rakyat, perspektif lintas budaya, sastra bandingan ABSTRAK This study aims to compare Indonesian folklore through a cross-cultural perspective. This type of assessment is a type of qualitative research using the Descriptive Analysis method. The source of the data in this study is a folktale from West Sumatra entitled Si Boko, and from Riau entitled Si Lancang. Data obtained by means of reading and note techniques. The approach used is the comparative literature approach, elements of cultural theory (Koentjaraningrat, 1993). The results of the study show that several parts of the folklore from the Si Boko folklore and the Si Lancang folklore have similar cultural elements in the religious system, in the social system, in the knowledge system, in the language system. However, there are differences in the folklore from West Sumatra Si Boko, the folklore from Riau Si Lancang has differences in the religious system and livelihood systems. From this, the researcher can conclude that the cross-cultural perspective of the two folktales above has cultural elements both in terms of similarities and differences.   Keywords: Folklore, cross-cultural perspective, comparative literature

Published

2023-10-30