METAFORA ER DEMU BAYU PADA SUKU KARO; KAJIAN STLISTIKA

Authors

  • Sri Ulina Beru Ginting STKIP Budidaya Binjai
  • Erlinda Nofasari

DOI:

https://doi.org/10.37755/jsbi.v18i2.460

Abstract

Pesta Perkawinan Er Demu Bayu pada suku Karo merupakan salah satu pelasanaan pengambilan impal oleh  anak dari kalimbubu mempelai pria. (anak perempuan dari abang/adik laki-laki dari ibu mempelai  pria). Proses pelaksanaan perkawianan adat Er Demu Bayu terdapat metafora pada petuah petuah pada pesan pesan nasehat yang disampaikan oleh penutur sukut, anak beru dan kalimbubu . Peneliti mengkaji Metafora yang terdapat pada pesta Adat Er Demu Bayu secara kajian stilistika .metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitataif deskriptif , dengan menggunakan  metode wawancara dan pengamatan secara langsung pada proses menjalankan adat er demu bayu pada tuturan secara lisan yang disampaikan oleh penutur dalam adat. Proses hasil pengumpulan data kemudian di analisis  dan diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia . Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemaknaan metafora sangat berkaitan erat dengan proses pemetaan referen sekunder (representamen) ke dalam referen primer (objek) yang mengungkap pesan-pesan kearifan budaya Karo (interpretan).Metafora yang terdapat pada perkawinan er demu bayu  antara lain adalah metafora ke-ada-an (being), metafora kosmos (cosmos), metafora tenaga (energy), metafora substansi (substance), metafora permukaan bumi (terrestrial), metafora benda mati (object), metafora tumbuhan (living), metafora binatang (animate), dan metafora manusia (human). Makna dari setiap metafora itu berbagai macam, yaitu menggambarkan kesempurnaan, kemewahan, kesakralan, dan keindahan dari segala rupa yang  Selain itu metafora juga berisi tentang harapan-harapan dan doa doa yang di panjatkan kepada kedua mempelai pengantin, serta sembuyak, kalimbubu dan anak beru.

Author Biography

Sri Ulina Beru Ginting, STKIP Budidaya Binjai

Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia

References

Burhan.Bungin.2011.PenelitianKualitataif. Jakarta: PRENADA MEDIA GRUP

Chaer , Abdul . 2009. Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta:Rineka Cipta

Darwin Primsa, 1985, Sejarah dan Budaya Karo. Bandung :Yram

Ginting.Sri Ulina dan Efendi Barus . 2017. Bentuk Kesantunan Dalam Tindak Tutur Perkawinan Adat Karo.Tangerang: Mahara Publising.

Ginting, Sri Ulina. 2019. Ideologi Gender: Refleksi Perjuangan Perempuan Karo dalam Dominasi Laki-Laki. Binjai : Budidaya Press

Ginting, Sri Ulina 2017. Semiotik Makna pada Wacana Ngembah Belo Selambar Adat Karo Langkat. Jurnal PENA Indonesia VOL 3.No.2 Universitas Negeri Surabaya. Hal.130-1

Ginting , Sri Ulina 2018.Ideologi Gender Pada Perempuan Karo dan Perempuan Jawa di Desa Purwobinangun (Kajian Wacana Kritis). Jurnal Senar. Vol.1 , No.1 STMIK Royal Asahan. Hal. 533-536

Ginting, Sri Ulina .2018. Analisis Semiotik Pada Pesta Wacana Perkawinan Adat Karo Langkat. Jurnal Serunai Bahasa Indonesia. Vol. 15. No.2. Hal. 12-21

Ginting, Sri Ulina dan Erlinda Nofasari. 218. Ideologi Gender; Refleksi Perjuangan Perempuan Karo dan Perempuan Jawa Dalam Dominasi Laki-Laki. Prosiding Seminar Internasional riksa bahasa XII. Hal.759-768.

Ginting. Sri Ulina. Erlinda Nofasari. 2019. Ketidak Adilan Gender Pada Perempuan Karo di Desa Purwobinagun (Kajian Wacana Kritis). Jurnal Serunai Bahasa Indonesia Vol.16.No.2. Hal.128

Lakoff, George.1980. conceptual Metapore in everday language. Vol.77 Iss.8.pp:453-486.the Journal of philosophy: JSTOR

Lexy. J. Moleong, 2011, Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya

Nyoman Kutha Ratna.2013. Stilistika Kajian Puitika bahasa , sastra, dan budaya.Jakarta: Pustaka Pelajar

Sugiyono, 2009. Metode Penelitian Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta

Suharsimi Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

Tarigan, Sarjani. 2009. Lentera Kehidupan Orang Karo Dalam Berbudaya. Medan: SI BNB-BABKI, BABKI

Downloads

Published

2021-11-17