CITRA PEREMPUAN DALAM NOVEL “LEBIH SENYAP DARI BISIKAN” KARYA ANDINA DWIFATMA : KAJIAN KRITIK SASTRA FEMINISME

Authors

  • Eriska Elgrita Hutabalian Universitas HKBP Nommensen
  • Sarma Panggabean Universitas HKBP Nommensen
  • Kartini Bangun Universitas HKBP Nommensen

DOI:

https://doi.org/10.37755/jsbi.v19i2.641

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan analisis citra perempuan tokoh utama dan juga untuk mengetahui citra perempuan yang paling dominan  yang terkandung pada novel Lebih Senyap dari Bisikan karya Andina Dwifatma menggunakan kajian kritik sastra feminisme. Jenis penelitian yang digunakan adalah kajian kepustakaan dengan teknik analisis isi. Sumber data penelitian ini berupa data yang ditemukan berdasarkan klasifikasi analisis kiritik sastra feminisme terhadap citra perempuan tokoh utama yang terdapat dalam Novel Lebih Senyap dari Bisikan yang berjumlah 155 halaman dan di terbitkan oleh penerbit Gramedia Pustaka Utama di Jakarta,pada tahun 2021.  Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah kualitatif deskriptif dengan teknik simak catat. Hasil penelitian dan pembahasan menerangkan bahwa dalam novel Lebih Senyap dari Bisikan karya Andina Dwifatma mendeskripsikan tokoh utama Amara memiliki citra diri secara fisik dan psikis yang dominan. Aspek citra fisik Amara menunjukkan jika dirinya mengalami perubahan biologis dan pertumbuhan tubuh yang kompleks dari seorang wanita langsing, bobot tubuh yang meningkat pasca hamil dan melahirkan, hingga merasa obsesi dirinya terhadap tubuh memudar pasca menjadi ibu. Sedangkan citra psikis Amara mengindikasikan jika dirinya memiliki karakteristik perempuan yang lemah lembut, perempuan yang rentan secara mental, perempuan yang bertanggung jawab, mudah khawatir, perempuan tangguh, pemberani, mandiri, dan pantang menyerah. Citra Sosial Perempuan yaitu dalam keluarga dan masyarakat. Dalam keluarga sosok tokoh dicitrakan sebagai anak, ibu dan sebagai istri, sedangkan dalam masyarakat meliputi hubungan antarpribadi dan hubungan pribadi dengan masyarakat . Dan citra tokoh utama Amara paling dominan yaitu citra perempuan dalam aspek psikis yang terdapat dalam novel Lebih Senyap dari Bisikan.

References

Alwi, Hasan dkk. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Putaka

Anggraini, P. (2016). Citra Tokoh Perempuan dalam Cerita Anak Indonesia (Sebuah pendekatan kritik Sastra Feminisme). KEMBARA: Jurnal Keilmuan Bahasa,Sastra,Dan Pengajarannya,

Astuti,Wiji.2013,Citra Perempuan dalam Novel Ibuk karya Iwan Setyawan.Skripsi .Universitas Muhammadyah Surakarta.

Djajanegara,Soenarjat.(2003).Kritik Sasta Feminisme Sebuah Pengantar. Jakarta:PT. Gramedia Pustaka Utama.

Dwifatma Andina.2021. Lebih Senyap dari Bisikan.jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Handayani,Rizqi.2009, Pencitraan Perempuan dalam Hikayah Zahrah.Tesis. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Herianti, ika. 2019.Citra Perempuan dalam Novel Suti karya Sapardi Djoko Damono.Skripsi.Universitas Muhammadyah Makkasar.

Lusiana.2019.Citra Perempuan dalam Novel Tentang Kamu karya Tere Liye.Skripsi.Universitas Sriwijaya.

Mestika, Zed. 2003 Metode penelitian Kepustakaan. Jakarta: Gramedia

Persada.Wiyatmi.2012.Kritik Sastra Feminis.Yogyakarta: Penerbit Ombak

Suarta,Made dan I Kadek Dwipayana.2014.Teori Sastra.Jakarta: PT Grafindo

Sugihastuti dan Suharto . 2002 .Kritik Sastra Feminisme ,Teori dan Aplikasinya .Yogyakarta :Pustaka Pelajar.

Tarigan,Guntur H.(1986).Prinsip-prinsip Dasar Sasta.Bandung:Angkasa

Downloads

Published

2022-10-24